Rabu, 03 Oktober 2012


               Pasang Ring Piston, Perhatikan Ciri Fisik

 
 Susunan agar tak bocor kompresi
Pasang ring di alur kepala piston memang mudah. Cuma biar gampang, part terdiri dari 3 ring di mesin 4-tak atau 2 ring di mesin 2-ketuk, tetap ada aturan. Jangan sampai terbalik susunan atau posisinya yang berakibat fatal.

“Paling rawan saat pasang ring kompresi yang terdiri dari dua macam ring. Pertama paling atas, lalu ring kompresi kedua adanya di tengah antara ring kompresi pertama dengan ring oli,” ujar Syahbani alias Ujang Bani, mekanik Bany Motor.

Ring kompresi pertama agak terang dibanding ring kedua. Tugasnya menahan kompresi, juga menyalurkan panas pembakaran. Pasangnya yang ada tulisan menghadap ke atas. Kalau ada tirus di bagian dalam, tirusnya menghadap atas.

Sedang ring kompresi kedua, biasanya warna fisik agak gelap. Bentuk lingkar luar atau bibir samping ring kompresi biasanya meruncing di bawah. “Tugasnya menyapu pelumas di permukaan liner. Juga tidak bikin kotoran menumpuk di bawah ring. Makanya jangan sampai terbalik.

 Beda warna juga bentuk fisik
Berikutnya pasang ring ketiga atau ring oli. Terdiri dari susunan ring tipis atas (rel samping), ring gelombag (pengantar) dan diapit lagi ring tipis bawah. Tugas ring oli memberi pelumas pada liner, juga menyekap oli yang terlalu banyak di liner.

Setelah ring dipasang ke seher dengan tahap susuan ring oli pertama kali, disusul ring kompresi kedua dan pertama, langkah berikut mengatur posisi celah ring di alur piston. Tujuannya meminimalisasi kebocoran kompresi bila gap ring tersusun satu garis.

“Posisi gap yang tepat harusnya berjarak 120 derajat dar titik nol (0). Khusus ring oli, dari jarak gap asli ring tipis atas-bawah mesti digeser sekitar 20mm ke kanan dan ke kiri,

Rabu, 08 Agustus 2012


Yamaha Jupiter-Z, Jawara ARRC di 2 Race Sekaligus

Hadi Wijaya berjaya di Asia Road Race Championship (ARRC) putaran ke dua, di Sirkuit Sentul pada 17 Juni 2012 lalu. Hadi berhasil membawa kemenangan untuk team Yamaha Yamalube KYT R9 Tunggal Jaya. Dua kali naik podium 1, di race 1 dan race 2.

Yamaha Jupiter-Z keluaran 2007 ini, berhasil meraih 2 kali podium juara. Tentu saja dibalik kemenangan Hadi Wijaya ini, berkat motor racikan tangan dingin sang mekanik sekelas Hawadis. “Penggunan bahan bakar Petronas yang sudah menjadi keharusan di kelas ARRC kudu banyak penyesuaian,“ kata pria berkumis itu.

Karena kadar oktan Petronas lebih rendah dibanding bensol, rasio kompresi dibuat lebih rendah juga. Kalo biasanya ketika menggunakan bensol kompresinya bisa mencapai 13,4 : 1 atau 13,5 : 1, namun ini kali dibikin jadi 12,9 : 1.
Logikanya, bensin oktan rendah tidak tahan kompresi atau tekanan. Supaya mesin tidak ngelitik lantaran pree-ignition, kompresi diturunkan

Meski rasio kompresi dan bahan bakar berbeda, namun asupan gas bakar masih tetap. “Tidak ada kenaikan atau penurunan spuyer. Pakai karburator Mikuni TM 28 dibekali pilot-jet 27,5 dan main-jet 150,” jelas Hawadis.

Untuk pengapian, Hawadis menggunakan CDI BRT I-Max dan 1 set magnet Yamaha YZ125 beserta koilnya. Derajat atau timing pengapian digeser lebih retard karena bahan bakar oktan rendah.
Bahan bakar oktan rendah punya karakter mudah terbakar. Waktu penyalaan juga lebih singkat. Makanya derajat pengapian juga kudu dibikin lebih dekat TMA (Titik Mati Atas).

Agar bisa melalap trek panjang, Hawadis menanamkan rasio gigi 1 (13/36), gigi 2 (16/29), gigi 3 masih menggunakan standar dan gigi 4 (20/23). Membuat pembalap asal Singkawang, Kalimantan Barat memimpin kelasemen underbone 115 cc.

Rabu, 20 Juni 2012


Bore Up Silinder Jupiter-Z? Ikuti Dengan Bore Up Knalpot!

 
 Diameter lubang dudukan knalpot diperbesar biar lubang exhaust juga bisa diporting lebih besar
Pasca bore up liner silinder Yamaha Jupiter-Z hingga 200cc ke atas, kendalanya diameter lubang exhaust justru menyempit. Apalagi jika pasang payung klep aftermarket yang rata-rata diameter 34/28 atau 34/30. Akibatnya aliran gas buang nggak lancar akibat tercekik.

“Itu karena diameter lubang exhaust standar Jupiter-Z cuma 20mm. Kalaupun bisa diporting, paling gede diameternya cuma sampai 25mm. Sebab lingkar luar pipa knalpot aftermarket rata-rata berdiameter 28mm,” ucap Chandra Soepandi pemilik bengkel bubut Master Tjendana.

Biar aliran sisa gas bakar makin lancar dilepas knalpot mesin kapasitas besar, Chandra kini punya solusi. Yang dilakukan membesarkan diameter lubang dudukan knalpot asli. Sehingga pipa knalpot besar bisa dipasang. Juga bisa bikin gede diameter exhaust.

Keuntungan bore up pakai metode ini karena sisa gas bakar dilepas sempurna. “Apalagi menurut buku panduan korek karangan Abraham Bell, biar nggak ada hambatan aliran di ruang bakar mestinya lubang knalpot harus lebih besar dari diameter lubang exhaust,” imbuh si necis.

Atas dasar itu, Chandra coba modifikasi seputar lubang dudukan knalpot di head Jupiter-Z. Lubang asli diameter kecil, dibantu mesin bubut jadi lebih besar.

Pembesaran lubang dudukan knalpot tetap pada posisi lingkar asli. Tidak miring kanan, kiri, atas atau bawah. Saat pasang knalpot aftermarket pipa lebih besar, kedua baut bisa dipasang mengikat penjepit pipa knalpot tanpa ragu.

“Besarnya lingkar luar bisa untuk knalpot diameter 32mm, sehingga lubang exhaust bisa diporting mulai diameter 25mm hingga 28mm. Ukuran menyesuaikan mau mekanik peracik mesin,” lanjut Chandra yang patok harga modifikasi ini Rp 300 sudah termasuk paking albronze.

Selain ubah lubang dudukan knalpot, Chandra juga punya knalpot aftermarket dimeter 32mm. Wah!



Albronze Kurangi Turbulensi

Mengurangi turbulensi di antara lubang exhaust dan pipa knalpot pasca pembesaran lubang dudukan knalpot, Chandra juga melengkapi ubahan ini dengan memasang paking tambahan yang bukan dari material biasanya. Sehingga sisa gas bakar yang dialiran melalui lubang exhaust. Benar-benar lancar tanpa tekanan berarti.

Kali ini meterial dasar paking atau penutup celah agar tidak bocor yang tepat adalah bahan albronze. Sehingga meski sudah terjepit oleh knalpot, namun kondisi paking masih tepat alias tidak bergeser pada posisinya. Sehingga diyakini tidak ada lekukan pada paking yang bisa menyebabkan turbulensi.

“Kalau gunakan paking biasa, takutnya saat dijepit knalpot malah jadi gepeng hingga meneyebabkan terjadi penyempitan. Aliran gas buang pun malah bisa nggak lancar,” wanti Chadra dari Jl. Pagarsih. No. 146, Bandung

Rumus Ukur Rasio Kompresi


Sering
 bicara kompresi, tapi tidak tahu angkanya dari mana.  Itu sih sama aja bohong. Untuk tahu kompresi caranya gampang.

Tapi, kudu punya buret atau alat ukur cairan. Kalau susah mencarinya beli saja suntikan buat tinta printer.

Posisikan piston sedang top atau TMA (Titik Mati Atas). Kemudian celah piston dengan boring ditambal gemuk. Baru deh pasang kepala silindernya.

Posisikan mesin berdiri dan suntikkan oli sokbreker atau oli samping. Dari situ akan ketahuan berapa cc isi ruang bakarnya. Misalnya volume ruang bakar (Vrb) 10 cc.

Juga mesti tahu volume silinder. Misalnya volume silinder (Vs) hasil bore up 130 cc. Berarti rasio kompresi (Rk) yaitu:

             Vs + Vrb  

Rk =  --------------

                Vrb

          130 cc + 10 cc

Rk = -------------------  =  14

                  10 cc

Jadi, rasio kompresinya 14 : 1. Sangat tinggi sekali, biar rendah, jenongnya piston dikurangi lagi agar isi ruang bakar bisa gede

Ganti Magnet? Jangan Lupa Sesuaikan Jarak Pulser!


Jarak dari ujung belakang tonjolan sampai pusat pulser 15 derajat
Untuk
 keperluan balap, banyak yang aplikasi magnet dari motor lain. Misalnya di road race yang umumnya banyak menggunakan magnet spesial engine atau SE Yamaha YZ.

Namun setelah pasang magnet, masalahnya tidak langsung beres. Harus diikuti dengan pemasangan pulser yang benar pula. Tentunya agar menghasilkan performa dan kerja mesin yang normal.

Menurut Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT), ada dua yang diperhatikan. Pertama, posisi pulser dari tonjolan di magnet (pick up pulser). Tonjolan atau untuk sensor ini sangat menentukan.

Ketika posisi piston sedang TMA (Titik Mati Atas), posisi ujung belakang tonjolan di magnet berada 15 derajat dari pulser. Artinya jika pulser dipasang di atas magnet atau pas di tengah, posisi tonjolan magnet ada di depan atau sebelah kiri.

Posisi 15 derajat ini tergantung dari diameter magnet yang dipakai. Kalau diameter sebesar punya YZ, angka yang optimal 15 derajat. Kalau yang dipakai punya Jupiter standar, bisa 30 derajat. Dari perbandingan diameter Jupiter standar memiliki diameter 114mm dan magnet YZ 57mm.

Jarak optimal 0,7-1mm
Angka 15º juga adalah patokan derajat yang enak dipakai langsam. “Untuk mesin 4-tak, paling optimal 15º itu,” sebut Tomy lagi.

Satu lagi yang mesti diperhatikan yaitu jarak dari pulser sampai tonjolan. Menurut Tomy, Supaya maksimal 0,7 sampai 1mm.

Teknik Baru Korek Lubang Isap dan Buang di Kepala Silinder


Kiri versi lama, bos klep dipotong dan di bawah bos klep ditambal lem. Kanan versi baru, tak perlu potong bos klep. Tapi, di bawah bos klep dibuat cekung membulat mengikuti diameter dalam sitting klep 
Sekarang korek lubang isap dan buang di kepala silinder jadi mudah. Karena ditunjang flowbench yang bisa mengukur mendekati debit gas bakar sebenarnya.

Namun bukan berarti yang tidak punya flowbench harus tenggelam. “Berdasarkan pengukuran dengan flowbench bisa diambil beberapa pelajaran,” jelas Tomy Huang, bos BRT yang sudah lama memiliki alat ukur canggih itu.

Misalnya zaman dulu ketika mengorek lubang isap. Selalu membuang bos klep yang nongol di tengah lubang. Katanya menghalangi laju gas bakar. Makanya perlu dipangkas.

Padahal, setelah menggunakan flowbench tidak perlu dipangkas. “Yang penting target cfm (cubic feet per minute) yang diinginkan sudah tercapai,” jelas Pak Tomy.

Jadi, apabila angka cfm yang dimau sudah didapat, lebih baik bos klep tidak perlu dipangkas. “Supaya klep tidak cepat oblak,” saran Pak Tomy.

Namun akibat mempertahankan bos klep, kudu membuang bagian yang lain. Supaya mempu menggantikan bagian yang termakan bos klep itu.

Dari hasil pengukuran menggunakan flowbench, tidak boleh sembarang memapas lubang porting. Kalau salah akan mengurangi kevakuman atau daya isap dari lubang silinder.

Menurut Pak Tomy, untuk menggantikan ruang akibat termakan bos klep bukan hanya sisi sampingnya yang dikikis. Tapi, dibuatkan jalur khusus di sisi samping yang lebih dalam. Lebih jelas lihat gambar.

Satu lagi langkah yang bisa dilakukan. Kalau memporting versi lama sering menambal bagian yang cekung di bawah bos klep. Biasanya ditambal lem porting. Tapi, sekarang justru dibikin cekung atau melingkar mengikuti bulatan sitting klep.

Karena membulat sebesar sitting klep, laluan gas bakar jadi besar. Bentuk seperi ini persis porting bawaan pabrik. Cekung di bawah bos klepnya

Nih, Trik Pasang Piston Baru di Balap Tanpa Ngancing!

Ukuran diameter piston bagian bawah dengan mikrometer
Piston motor balap bisa mendadak macet pada dindingnya. Kalau sudah begini, motor harus balik ke paddock. Mekanik bakal dibikin sibuk ganti piston baru buat mengikuti race berikutnya.

Biar piston bisa langsung digas tanpa menunggu inreyen lantaran keterbatasan waktu, perlu penanganan khusus. “Kalau piston baru langsung dipasang untuk balap lagi, biasanya macet lagi. Karena proses pemanasan piston dalam mesin tidak ideal,” ujar Adriansayah, kepala mekanik Honda Wahana Dunia Motor ADR.
Buat finishing, terakhir diampelas halus
Apalagi menurut Adri, ukuran setiap piston baru ada perbedaan yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. “Biasanya beda diameter piston baru ada pada rentang  1-2 mikron,” lanjut bos ADR Speed yang bermarkas di Penggilingan Raya, Kompleks Taman Pulo Indah, Blok L, No. 24, Jakarta Timur.

Nah, biar terhindar dari macet, sebelum piston dipasang harus diukur dulu diameternya pakai mikrometer. “Yang diukur bagian bawah. Bagian yang biasanya dilapis teflon. Karena pantat piston inilah yang memiliki diameter paling lebar,” lanjut Adri.

Kemudian untuk mengukur lubang silinder pakai bore gauge untuk mengetahui diameter dalam liner silindernya. “Biasanya untuk motor balap, gap atau clearence antara dinding piston dengan liner bermain di angka 0,03 – 0,04 mm,” urainya.
Biar pengerjaan lebih cepat bisa andalkan kikir
Selanjutnya kalau ukuran piston tadi lebih besar dari clearence yang sudah ditentukan, harus diampelas. “Ampelas bagian pantat piston yang diameter paling besar. Juga ampelas dinding di bawah pen piston sampai ketemu clearence ideal. Karena ngejar waktu pengerjaan lebih cepat, perlu dibantu kikir yang kemudian diampelas halus lagi,” jelasnya.

Setelah terpasag, eit tunggu dulu. Pembalap jangan main langsung geber saat mengaspal. Perlu penyesuain suhu mesin biar piston bisa awet saat race berlangsung. Jalankan mesin pada temperatur bertahap. Mulai 70, 80, sampai 100C. Putaran mesin juga mengikuti, mulai 7.000 rpm, 8.000 rpm sampai 10.000 rpm bertahap. “Kesempatan running bisa dimanfaatkan pembalap saat motor masuk lintasan dan warming up,” saran Adri.

Kalau seluruh tahapan dilewati, panas piston sudah bisa menyesuaikan suhu mesin. Jadi lebih aman, terhindar dari risiko piston macet lagi

Selasa, 19 Juni 2012


Tips Performance

Korek Mesin Road Race VS Drag Bike, Bedakan Posisi Seher

Ketika top, pinggir seher rata dengan blok
Road race dan drag bike dua balap motor yang berbeda konsep. Road race tidak hanya butuh mesin yang kencang, tapi harus tahan. Sedangkan drag bike sekencang-kencangnya karena hanya geber 201 meter. Soal ketahanan nomer dua.

Itu yang membuat peta korekan terhadap mesin juga berbeda. Seperti ketika seting posisi pinggir seher terhadap bagian atas blok silinder. “Di road race, pinggir seher dibuat lebih mendem,” jelas Iman Santoso, mekanik Titan Speed yang langganan juara di matic race.

Menurut Iman, bibir seher harus lebih mendem antara 0,6 sampai 0,8 mm dari blok atas. “Bahkan paling minimal banget dibuat 0,5 mm,” jelas Iman yang motornya jawara kelas 150 cc di The Master of Matic Race beberapa waktu lalu di depan Gedung Sate, Bandung.

Posisi seher lebih mendem belum termasuk paking head. Paking head sendiri 0,3 mm. Jadi, totalnya lebih dalam lagi.

Antara seher dan head jaraknya dibikin jauh agar motor tahan lama. Karena pada putaran tinggi akan mengalami getaran tinggi. Kalau antara seher dan head kelewat dekat bisa bertabrakan walau sangat kecil sekali. Namun lama-lama seher rompal.

Kalau di drag bike, berbeda. Posisi seher ketika top dibuat rata dengan bibir atas blok. Tidak takut seher mentok head karena dipake hanya sebentar.

Selain itu, untuk menghindari mentok antara seheher dengan head bisa dipasang paking tebal. Misalnya menggunakan paking dari bahan tembaga. “Tebalnya bisa sampai 0,5 mm,” jelas Utomo alias Tomo dari Tomo Speed Shop.

Misalnya di Honda BeAT 155 cc milik Tomo Speed Shop. Di drag bike Jogja dua minggu lalu menyabet juara 1 sampai 5. Diborong sendiri. Posisi pinggir atas seher dibuat rata dengan blok.
Ruang bakar dilengkapi nat selebar diameter seher
Namun perlu dilihat lagi. Motor-motor drag bisa dibikin rata antara puncak seher dengan blok. Desain ruang bakar yang diaplikasi berbeda. Di dalam ruang bakar terdapat nat.

Nat membuat ruang bakar seperti mendem. Nat dibuat selebar diameter seher. Sehingga membuat jarak antara seher dengan head jadi jauh. Intinya sama saja dengan road race dong.

Model ruang bakar nat seperti ini dijumpai di motor-motor balap 2-tak zaman dulu. Ketika itu masih menggunakan Yamaha Force-1, Suzuki RG-Sport dan Satria 120 2-tak.

Kalau di motor 4-tak seperti di Honda Tiger 2000. Namun di road race, model ruang bakar seperti ini tidak disukai. Katanya tidak enak dipakai. Model ruang bakar seperti ini dipakai motor-motor drag 

pada saat anda mengganti karbu std anda diganti dengan karbu gede,mungkin anda akan menemui masalah seperti,respon mesin yg gak selaras dengan putaran grip gas anda,atau power bawah yang lemot atau kurang bertenaga,atau istilahnya ngooook,atau mungkin juga porting yg udah terlanjur kegedean,
Coba pake trik seperti gambar diatas,berilah adaptor antara intake karbu dgn inlet,tebelnya secukupnya aja,antara 5mm smpe 15mm,mudah2n bisa membantu.
selamat mencoba............thank;s too omm LOndo trb
Kumpulan gambar dan artikel ini kami peroleh dari temen@
bukannya kita mau ngeremen mereka kiat kita hanya ingin berbagi dengan temen2 di mana pun merka berada